Senin, 19 Oktober 2009

“INDONESIA SEDANG BERDUKA, GEMPA BUMI TERJADI DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA, MARI KITA BANTU SESAMA, SETETES DARAH SANGAT BERARTI BAGI MEREKA YANG MEMBUTUHKAN”
Menwa, sebagai wadah generasi muda terdidik tidak diragukan lagi perannya dalam menyelamatkan bangsa dalam berbagai situasi dan kondisi. Peristiwa gempa bumi yang terjadi belakangan ini membuat hati para resimen mahasiswa tergerak untuk membantu saudara mereka yang sedang dilanda bencana. Oleh sebab itu, selain perannya dalam bela negara, menwa juga melakukan bakti sosial/ berbakti kepada masyarakat dan bangsa. Bakti sosial ini diwujudkan dalam kegiatan “DONOR DARAH KMS MENWA UNS TAHUN 2009” yang telah dilaksanakan pada Jum’at, 9Oktober 2009 bertempat di Ruang Sidang Yulianto Mako Menwa UNS. Menurut Ratna Sari Dewi (FKIP/P. KIMIA), selaku dansatgas, kegiatan donor darah ini mendapat respon yang positif dari berbagai elemen masyarakat, dari mahasiswa sampai masyarakat umum. Dalam kegiatan berjalan sesuai rencana, bahkan seluruh kantong yang di bawa oleh pihak PMI habis ! ini sungguh luar biasa. Kegiatan donor darah ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada kerjasama para satgas dan PMI Cabang Surakarta. Terimakasih. Nantikan Kegiatan Donor Darah selanjutnya…

Jumat, 24 April 2009

DONOR DARAH KMS MENWA 905 JAGAL ABILAWA

DONOR DARAH KMS MENWA 905 JAGAL ABILAWA
“ Iman takkan punya makna bila tidak disertai amal nyata, aqidah takkan memberi manfaat bila tidak mendorong penganutnya untuk berbuat, maka berkorbanlah demi menjelmakannya menjadi kenyataan.”Amal tersebut dapat diwujudkan dengan menolong sesama secara sederhana salah satunya dengan mendonorkan darah meski setetes namun berarti bagi yang membutuhkan. Pada hari senin, 13 April 2009 KMS MENWA mengadakan donor darah yang merupakan kegiatan rutin setiap 3 bulan sekali atau 3x dalam setahun. Kegiatan donor darah yang mana dapat membantu sesama walau setetes akan tetapi bagaikan mentari yang menyinari bumi bagi kehidupan mereka yang membutuhkan. Kegiatan donor darah tersebut diadakan di Ruang sidang MAKO. Ternyata, dalam kegiatan donor darah tersebut yang telah menjadi kegiatan rutin dalam satuan 905 mendapat respon baik dalam kalangan umum dan lingkungan UNS, baik dosen, karyawan dan mahasiswanya. Menurut Lina Mustika (FKIP POK), selaku Dansatgas dalam kegiatan donor darah mengatakan “ Kegiatan donor darah ini pertama kali ditangani oleh angkatan 24 selaku yunior terbaru dalam KMS MENWA berjalan dengan sesuai rencana dan mendapatkan 70 kantong darah yang hampir memenuhi target yang telah ditentukan. Kegiatan donor darah ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada kerjasama para satgas dan dukungan para senior”. Kegiatan ini didukung oleh PMI Surakarta yang selalu siap bekerjasama.
Posted by : ”Widya Castrena Darma Sidha”/PGP24.

Selasa, 31 Maret 2009

News

KMS Menwa UNS ikuti Latihan Dasar Militer (Latsarmil)
di Rindam IV/ Diponegoro Magelang


Pada hari Senin (6/3), sebanyak 9 anggota KMS Menwa UNS satuan 905 Jagal abilawa mengikuti kegiatan Latihan Dasar Militer (Latsarmil) YUDHA XXXII yang dilaksanakan oleh Skomenwa MAHADIPA Jawa Tengah di Dodik Bela Negara Rindam IV/ Dip Magelang. Selama 10 hari para siswa diberikan materi-materi yang terbagi dalam 3 klasifikasi, yaitu ruang, praktek dan Latganda, antara lain : Kepemimpinan, CMI, Kemenwaan, TUM, BDM, Caraka, Pengjat, Mountaineering, dll.
Menurut Komandan Satuan 905, Agus Dwi Purwanto, di sela-sela upacara penjemputan para peserta Latsarmil di Lapangan Tentara 1 Yon Armed IX Magelang, para peserta kali ini diharapkan akan mendapatkan tambahan materi dengan metode serta petunjuk pelaksanaan yang terbaru untuk diaplikasikan dan dibagikan pada yunior di Satuan 905. Agus juga menghimbau para peserta hendaknya dapat dijadikan teladan dan contoh yang baik dalam hal keaktifan dan keterampilan yang dimiliki.
Selanjutnya para peserta yang telah mengikuti Latsarmil ini akan diberikan Nomor Buku Pokok (NBP) dan tercatat sebagai daftar kekuatan cadangan Pertahanan RI melalui organisasi Menwa MAHADIPA Jawa Tengah.

Selasa, 24 Maret 2009

News

MENWA UNS GELAR LOMBA LARI 11K

Dalam rangka ikut memeriahkan Dies Natalis UNS ke-33, KMS Menwa menggelar event olahraga bergengsi se-Jawa Bali bertajuk "Lomba lari 11K". Event ini diselenggarakan pada tanggal 15 Maret 2009 dengan mengambil Start di gerbang utara UNS dan dilepas langsung oleh Pembantu Rektor III UNS, Drs. Dwi Tiyanto, SU tepat pada pukul 06.30. Setelah bendera Start dikibaskan, ribuan pelari yang telah bersiap langsung melesat saling mendahului menempuh route tetap sejauh 11 kilometer dengan Finish di Boulevard selatan UNS.
Event ini merupakan gelaran ke tiga setelah sebelumnya telah berhasil dilaksanakan sebanyak dua kali berturut-turut juga untuk memeriahkan Dies Natalis UNS. Gelaran 11K ini menunjukkan kepada seluruh masyarakat dan segenap civitas academika UNS betapa KMS Menwa peduli pada almamater tercinta, bumi kentingan.
Menurut Dansatgas 11K, yang juga Wakil Komandan Satuan, Whalsen Duli Agus Lauh, Event kali ini diikuti oleh pelari yang berjumlah jauh lebih banyak dari gelaran sebelumnya, ini dikarenakan daya tarik pemenang yang terbagi dalam tiga kategori juara, dengan masing-masing diambil 10 finisher dengan catatan waktu terbaik.
Ikut memeriahkan lomba kali ini, Ngatijo, atlet berusia 78 tahun asal kota Kebumen yang mengikuti lomba ini mulai dari garis start sampai dengan garis finish dengan catatan waktu 50 menit, 12 detik...That's GREAT!! Meskipun beliau tidak menang, namun semangat dan kepedulian beliau patut dihargai dan diteladani oleh kita-kita sebagai generasi muda.

Minggu, 15 Februari 2009

artikel satuan

PROUD TO BE "JAGALABILAWA"
Oleh : Agung Subagyo (Alumni Menwa Sat.905 UNS)

Pertanyaan yang mungkin muncul ketika membaca judul diatas adalah mengapa bangga menjadi anggota menwa
especialy sat 905 yang dulu lebih dikenal dengan Batalyon 905 'JAGALABILAWA' ? ungkapan itu bukan sekedar retorika atau lip service belaka tetapi hal ini adalah sebuah fakta yang harus diyakini dan dipelajari. bukan karena banyaknya mantan anggota menwa yang pernah didik"semi militer" di tempat ini telah menjadi Militer beneran, tetapi organisasi menwa banyak memberikan pendidikan kepada anggotanya secara langsung ataupun tidak langsung nilai-nilai kejuangan, kedisplinan serta pengabdian yang tinggi sehingga dapat memberikan kotribusi pembentukan pribadi-pribadi yang "kuat",disiplin serta confident yang mendorong berperilaku sesuai dengan norma-norma dan ketentuan yang ada. Nilai-nilai tersebut tidak dapat diperoleh didalam ruangan perkuliahan yang lebih banyak belajar secara teoritis, oleh karenanya ungkapan judul diatas bukan hal yang berlebihan mengingat dari sekian juta mahasiswa/mahasiswi hanya beberapa gelintir yang mendapat kesempatan tersebut. Menwa tidak mendidik anggotanya menjadi militer tetapi kaidah-kaidah positif kemiliteran dapat diperoleh dari aktifitas Menwa yang sangat berguna dalam menyiapkan diri untuk menghadapi lingkungan baru pasca wisuda dari lingkungan kampus. Oleh karenanya aktif dalam kegiatan Menwa berarti telah mempunyai nilai "plus" yang dapat menambah kemampuan, wawasan,daya juang serta daya survive yang sangat diperlukan dalam memasuki lingkungan kehidupan sehari-hari nantinya. so, carry on your activities. just act the best thing in every occasion and every chance because the opportunity never come twice. thrust me that Almighty is going to give us guidance,strength and protection for doing something good.

Kamis, 15 Januari 2009

artikel satuan

Kenapa Harus Menwa?
Oleh : Surya Narendra (PGP XXIII/2007)

He who can’t change the very fabric of his thought will never be able to change reality, and will never, therefore, make any progress (Anwar el-Sadat)

Saya sudah hampir satu tahun menjadi anggota KMS Menwa Sat. 905 Jagal Abilawa UNS Surakarta. Bahkan sekarang sudah menjadi staf dan siap menularkan ilmu yang saya dapatkan selama satu tahun itu kepada junior saya, calon siswa PGP XXIV. Tetapi selam satu tahun itu, baru kemarin saya mendapatkan pertanyaan dari kawan saya yang membuat saya terhenyak selama beberapa detik. Kawan saya itu bertanya, “Ngapain kamu masuk Menwa? Kenapa gak ikut BEM, DEMA, UKM Pers, Kelompok Studi Penelitian? Kamu kan mahasiswa Fakultas Hukum, gak bakalan kamu disuruh perang, yang ada kamu harus pinter ngomong, pinter nulis, bisa bikin penelitian.” Saat itu saya hanya menjawab, “Ya karena saya suka.” Tetapi setelah dipikir jawaban itu kurang tepat, tidak ilmiah, dan hanya jawaban egois-emosional semata. Menurut saya, pertanyaan kawan saya itu bisa dijawab lewat tiga aspek, yaitu aspek yuridis, aspek organisasi, dan aspek histories-personal.

ASPEK YURIDIS
Ternyata saya masuk Menwa itu ada dasar hukumnya, yaitu UUD NKRI 1945 Pasal 30 ayat 1 dan 2. Redaksi aslinya adalah sebagai berikut :
(1)Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
(2)Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Repbulik Indonesia, sebagai kekuatan utama dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
Sekarang pertanyaanya, apakah masih ada yang mempertanyakan kekuatan hukum dari UUD NKRI 1945? Kalau memang ada berarti orang tersebut bisa disebut sebagai pengkhianat Negara. Yang namanya pengkhianat Negara itu harus dibinasakan.

ASPEK ORGANISASI
Saya rasa tujuan kita ikut UKM yang pertama adalah unutk mendapat pengalaman berorganisasi. Untuk belajar bagaimana menjadi seseorang yang memimpin dan menjadi seseorang yang dipimpin. Untuk belajar mem-planning, meng-organizing, actuating, dan controlling suatu kegiatan. Untuk bisa mengadakan kegiatan selama 3 minggu sebanyak 100 peserta dengan modal uang satu juta dari pihak universitas. Sekarang pertanyaannya bukan ‘Kenapa harus Menwa?’ tetapi ‘Kalau di Menwa bisa, kenapa harus di UKM lain? Apakah UKM lain juga bisa?’
Tujuan yang kedua yaitu untuk mendapat tambahan ilmu di luar ilmu perkuliahan. Lalu kenapa harus Menwa? Karena di Menwa diajarkan ilmu yang dimiliki UKM lain tetapi UKM lain belum tentu memiliki ilmu Menwa. Contohnya saja di Menwa diajarkan mountaineering, peta-kompas, SAR, dll yang menurut orang-orang adalah monopoli dari Mapala. Di Menwa saya mendapat ilmu tali-temali yang dari dulu sepertinya dimonopoli oleh anak-anak pramuka. Bela Diri Militer yang tidak kalah dengan bela diri yang lain. Dan tentunya masih banyak ilmu-ilmu yang lain. Namun apakah di UKM lain diajarakan teknik penyerangan(TKK), penyamaran malam maupun siang, tata upacara dan apel, pengaturan lalu lintas, dan ilmu olah keprajuritan yang lain? Saya ragu akan hal itu.

ASPEK HISTORIS-PERSONAL
Sejarah bangsa Indonesia dulu diukir, ditulis, bahkan diketik bukan dengan tinta emas tetapi dengan darah para pemuda Indonesia yang selalu siap dengan seluruh jiwa raganya membela tanah air Indonesia. Lalu sekarang kalau bukan kita siapa lagi? Siapa yang peduli akan kelangsungan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia kalau bukan kita mahasiswa, pemuda Indonesia?

Profil Bulan Januari 2009


Pendidikan Pra Gladi Patria ke-XXIV KMS Menwa Satuan 905 akan segera dilaksanakan pada pertengahan Januari 2009 dan diikuti sebanyak 36 peserta dari berbagai fakultas di UNS. Hal ini tidak terlepas dari peran Komandan Satuan Tugas Penerimaan Camenwa T.A 2008 yang telah berhasil menyelenggarakan seleksi Camenwa berdasarkan prosedur dan ketentuan yang diamanatkan padanya.
Adalah Surya Narendra, seorang anggota KMS Menwa yang terbilang masih cukup muda, baik dari usia maupun pengalaman sebagai seorang anggota. Putra bungsu dari pasangan Sukarto dan Sumaryani ini pada Oktober lalu dipercaya menjabat sebagai Dansatgas Penerimaan Camenwa 2008, dan melaksanakan keseluruhan proses seleksi Camenwa. Mungkin ini merupakan suatu tantangan tugas yang cukup berat bagi lajang kelahiran Purworejo 13 Juni 1989 ini.
Surya, begitu ia akrab disapa, mengaku bahwa kesuksesannya ini adalah berkat kerja kerasnya yang didukung oleh segenap senior dan rekan-rekannya. Sebagai seorang yunior, ia ingin menunjukkan bahwa ia bisa melaksanakan tugas yang cukup berat ini dengan baik sebagai wujud darma baktinya kepada Satuan tercinta.
Karirnya di KMS Menwa Satuan 905 dimulai setelah ia melaksanakan Pendidikan PGP XXIII (2007) dan Bintaltap (2008). Saat ini, Surya yang juga tercatat sebagai mahasiswa semester III Fakultas Hukum UNS ini memegang jabatan sebagai Wakil Kepala Urusan (Wakaur) Personalia KMS Menwa Satuan 905.
Ketika ditanya mengenai hobi, pria yang beralamat di Kaliurip RT 02/ I, Bener Purworejo ini mengaku ia sangat gemar nonton film, terutama yang bertemakan drama war dan action.
Surya yang merupakan lulusan SMA Negeri 1 Purworejo ini bercita-cita ingin mengabdikan dirinya sebagai anggota Polri. Selepas kuliahnya di Perguruan tinggi nanti, ia ingin melanjutkan pendidikan ke Akademi Kepolisian. Kesempatan dan ketrampilan berorganisasi di KMS Menwa ia manfaatkan secara maksimal untuk mendukung cita-citanya tersebut.

Dari Donor Darah KMS Menwa UNS


Setetes darah kita sangatlah berharga buat orang lain yang membutuhkan”, mungkin kata itulah yang tepat menggambarkan makna dari kegiatan Donor darah KMS Menwa Satuan 905 Jagal Abilawa yang diadakan pada tanggal 24 Desember 2008 lalu. Memang, peduli kepada sesama tidak harus kita wujudkan dalam harta benda atau materi semata. Darah kita yang merah dan mengalir dalam tubuh kita pun bisa sangat berharga apabila ada seseorang yang sangat membutuhkan.
Untuk kegiatan kali ini, menurut Dansatgas Donor Darah KMS Menwa, F. Raditya AP. (Pertanian), mendapatkan antusiasme yang cukup baik dari semua kalangan. Hal ini dapat dilihat dari statistik pendonor yang cukup beragam mulai dari mahasiswa, anggota UKM UNS, karyawan UNS bahkan peserta umum.

Bertempat di Ruang Serba Guna Yulianto, sebanyak 62 kantong dengan berbagai golongan darah siap untuk diproses lebih lanjut di PMI cabang Surakarta. Pihak PMI pun sangat terbantu dengan adanya kegiatan rutin donor darah yang diadakan KMS Menwa UNS (2 kali setahun), yaitu bulan Agustus dan bulan Desember. KMS Menwa pun saat ini merupakan salah satu organisasi yang dituju apabila ada pasien yang membutuhkan darah sewaktu-waktu karena selama 24 jam para anggota KMS Menwa selalu siap membantu.